Kursus Penyiar Bandung

Jurnalistik Radio: Pengertian dan Sejarah

Jurnalistik Radio
JURNALISTIK itu ilmu terapan (applied science) yang fleksibel, luwes. Ia bisa masuk ke media komunikasi apa saja. Ketika masuk ke media radio, jadilah ia jurnalistik radio (radio journalism).

Maka, J.B. Wahyudi pun membagi produk media radio menjadi dua bagian: karya artistik dan karya jurnalistik
  1. Karya Artistik yaitu program radio berupa hiburan, seperti musik, atau menambahkan usur dramatisasi, seperti sandiwara radio.
  2. Karya Jurnalistik diproduksi dengan pendekatan jurnalistik, diikat oleh kaidah, standar, hukum, dan kode etik jurnalistik, bertitik tolak dari fakta, termasuk berita, dokumenter, dan feature.
Senada dengan pembagian tersebut, kita juga bisa membagi program siaran radi menjadi dua bagian, hakikatnya sama dengan pembagian di atas, yakni:
  1. Music Program, acara musik, seperti pemutaran lagu-lagu yang menjadi ciri khas sekaligus "program tradisional" radio --ingat, radio identik dengan musik!
  2. News Program, acara berita, yakni program siaran berita atau informasi aktual.

Pengertian Jurnalistik Radio

Jurnalistik Radio adalah proses dan aktivitas jurnalistik melalui media radio. Karena radio itu suara (radio is sound) atau auditif, maka produk jurnalistik radio seperti berita berupa suara (audio) atau disuarakan, bukan berbentuk teks, tulisan, ataupun gambar.

Sejarah Jurnalistik Radio

Perang Dunia II disebut-sebut sebagai awal kejayaan radio sebagai media jurnalisme. Menurut John Vivian, November 1916 merupakan titik tolak Jurnalisme Radio ketika radio-radio di Amerika Serikat menyiarkan hasil pemilu.

Berikut ini momentum sejarah Jurnalistik Radio seperti dikemukakan Jessica Addario dalam Radio Journalism.
  1. 1922-1938 – Terjadi "percekcokan" antara Radio dan Suratkabar. Radio menyampaikan berita yang dimuat di suratkabar.
  2. 1938-1946 – Ekspansi cepat jurnalistik radio yang didorong oleh Perang Dunia II.
  3. 1946-1960 – Transisi jurnalistik radio dengan kehadiran jurnalistik televisi.
  4. 1960-1980 –  Jurnalistik Radio dipengaruhi penggunan FM yang mendorong berita radio.
  5. 1980-sekarang – Jurnalistik Radio menjadi menu wajib dalam program radio untuk meraih pendengar lebih banyak dan beragam.
Di tahun 1930-an radio juga menjadi media kampanye efektif ketika Frankin D. Roosevelt, tahun 1933, siaran selama 40 kali dan berbicara dengan lebih dari 30% warga (pendengar) di Amerika.

Saat ini diperkirakan 93% penduduk dunia masih memilih radio untuk mendapatkan informasi, selain mencari berita di media lain.

Menurut The Pew Research Center for the People & the Press, masih lebih banyak orang mendengarkan radio untuk mendapatkan berita tiap hari ketimbang membaca suratkabar atau media online.*

0 comments

Post a Comment